Sabtu, 12 Mei 2012

PENGORBANAN JIWAKU UNTUK PENDIDIKAN
by:irfan ibrahim
           
Di sebuah Sekolah Menengah Atas di Bandung, terlihat sorak-sorai Siswa-Siswi kelas XII yang sedang merayakan kelulusan mereka. Di pojok halaman sekolah, terlihat seorang Siswi dengan wajah murung yang duduk di sebuah bangku panjang. Siswi tersebut dihampiri oleh seorang temannya yang kemudian berkata “San, gimana? Lulus kan?.” “Alhamdulillah lulus za.” Jawab susan pelan. “Kok murung?” Tanya Liza kembali. “ Aku sedang memkirkan Ibuku. Ibuku menyuruh agar Aku melanjutkan pendidikanku ke jenjang selanjutnya. Tapi, aku tidak yakin karena aku tau kalau ekonomi keluargaku tidak akan mencukupi biaya pendidikanku nanti.” Jawab susan khawatir. “Sudah, jangan terlalu difikirkan. Yang penting sekarang kita sudah Lulus.” Kata Liza tersenyum.
            Setibanya dirumah, seperti biasa Susan membantu ibunya di dapur. Ibu Rahmah nampak sangat letih karena, baru saja selesai bekerja di rumah majikannya yang tak jauh dari rumahnya. Dengan perasaan cemas, Susan bertanya pada ibunya “Apa ibu yakin menyuruhku kuliah?.” “Ibu sangat yakin!, Ini semua sesuai dengan janji ibu pada Alm.Ayahmu untuk melancarkan pendidikanmu sampai kuliah.” Jawab Bu Rahmah tegas. “Lalu, apa ibu yakin bisa menanggung semua biayanya?.” Tanya Susan. Dengan tersenyum Bu Rahma menjawab “Itu semua ibu yang urus.” Susan terlihat kaget mendengar jawaban ibunya.
            Susan sangat heran melihat Ibunya yang sekarang. Biasanya, kalau berbicara tentang uang Bu Rahmah langsung panik. Tapi, sekarang Bu Rahma menanggapinya dengan santai. “Apakah Ibu yang hanya seorang pembantu rumah tangga bisa menanggung biaya kuliahku?.” Tanya Susan dalam hati.

* * *
Keesokan harinya, saat matahari menyingsing di ufuk timur Bu Rahmah membangunkan susan dan berkata “San, bangun.hari sudah pagi. Hari minggu ini ibu mau cepat pergi ke rumah Bu Santi. Kamu hati-hati di rumah ya!.” Lalu, Bu Rahma memeluk putrinya yang baru saja bangun dari tempat tidurnya. “ya bu, aku pasti akan baik-baik saja.” Bu Rahma mencium pipi kiri putrinya sambil melepaskan pelukannya. Lalu, Bu Rahma pergi dengan tergesa-gesa sambil membawa kain putih yang mirip dengan kain kafan.
Susan sangat heran dengan prilaku Ibunya yang berubah drastic dari biasanya. Karena, biasanya Bu Rahma tidak pernah berprilaku seperti itu pada Susan. Kain putih yang dibawa ibunya membuat Susan menjadi tambah heran. Entah untuk apa Ibunya membawa kain putih itu.

* * *
            Azan dzuhur berkumandang, Susan menyingsingkan lengan bajunya lalu berwudhu’ dan kemudian melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Selesai sholat Susan meneteskan air mata mengingat betapa sulit Ibunya akan mencari biaya untuk kuliahnya. Susan berdo’a agar sewaktu Ia melanjutkan pendidikannya nanti semuanya berjalan lancar.
            Setelah sholat dzuhur, Susan bergerak ke dapur untuk memasak makanan yang akan dihidangkan waktu ibunya pulang nanti. Makanan telah siap dihidangkan di sebuah meja kecil. Tapi, setelah berjam-jam menunggu, Bu Rahma tidak pulang juga. Rasa khawatir mulai memuncak pada diri Susan. Biasanya Bu Rahma jam 02.00 sudah pulang dari tempat kerjanya. Tapi, sekarang sudah jam 03.00, Bu Rahma juga belum pulang.
            Karena sangat khawatir pada ibunya Susan langsung menuju rumah Bu Santi untuk melihat Ibunya. Tapi, sayangnya di rumah Bu Santi tidak ada siapa-siapa. Susan sudah mencoba bertanya pada warga sekitar, tapi tidak ada yang tau kemana ibunya. Susan kembali ke rumah dengan perasaan sangat khawatir. Setibanya di rumah Susan melihat  sebuah mobil Ambulance dari RS.Ibrahim Bandung berhenti di rumahnya.
            “Apakah anda anak dari Bu Rahmah  Susanti?.” Tanya petugas rumah sakit. “Ya, saya sendiri. Ada apa pak?.” Jawab Susan heran. “Ibu anda telah selesai melakukan operasi.”jawab petugas. “Operasi?, Setau Saya Ibu Saya hari ini tidak melakukan operasi.” Gagas Susan terkejut. “Ibu anda telah menjual seluruh Organ tubuhnya ke pada kami seharga 1 milyar, dan ini semua telah di setujui oleh Bu Santi selaku penanggung jawab. Sekarang ibu anda telah selesai dimandikan dan dikafani.” Jawab petugas. Mendengar hal tersebut Susan langsung pinsan  dan dibawa petugas ke dalam rumahnya.
                
* * *
            Saat Susan sudah sadar, ia langsung berteriak dengan kencang memanggil Ibunya dan menangis. Bu Santi merangkulnya seraya berkata “Ini semua adalah keinginan ibumu, Ia ingin kau sukses dalam meneruskan pendidikanmu. Dan sekarang kamu menjadi tanggung jawabku.” Hari itu, jenazah Bu Rahmah langsung di makamkan. Saat proses pemakaman Susan tak henti-hentinya menangis.
            “Ibumu berpesan agar kamu tidak menyia-nyiakan pengorbanan jiwanya demi pendidikanmu.” Mendengar hal itu, Susan mulai sadar apa sebenarnya tujuan Ibunya. Dan sekarang, Susan tinggal di rumah Bu Santi, sekaligus menjadi anak angkat. Kemudian, Susan melanjutkan pendidikannya ke ITB (Institut Teknologi Bandung

Jumat, 11 Mei 2012

Telegram

Telegram  berasal  dari  bahasa  Yunani,  yaitu  tele   yang  berarti  jauh  dan  graphien  yang  berarti  menulis.  Jadi  telegram  dapat  dikatakan  mesin  yang  digunakan  untuk  mengirimkan  pesan  tertulis  jarak  jauh  tanpa  menggunakan  sarana  transportasi  melainkan  dengan  media  kabel.                                        
Telegram  ditemukan  pertama  kali  oleh  Samuel  F.B  Morse  pada  tahun  1837  di  Amerika  Serikat. Kemudian  Sir  Charles  Wheatstone  dan  Sir   Wiliam F.  Cooke  di  Inggris  mengembangkan  temuan  Samuel  F.B  Morse  dengan  menemukan  kode  tulisan  panjang  dan  pendek  yang  menunjukkan   huruf-huruf  tertentu,  kode  tersebut  dikenal  dengan  istilah  kode  morse.
Kelemahan  dari  Telegram  adalah  biaya  dikeluarkan  cukup  besar.  Karena,  sinyal  elektronik  hanya  dapat  menempuh  jarak  beberapa  kilometer  saja  sehingga  diperlukan  banyak  penguat.  Selain  itu,  informasi  yang  dikirimkan  juga  sangat  terbatas  yang  hanya  dapat  dilakukan  menggunakan  kode  morse. 

Rabu, 09 Mei 2012

BPUPKI Dan PPKI

BPUPKI Dan PPKI


BPUPKI
1.  Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau (Jepang: Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepang pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia
2.                        Tugas
·        Tugasutama BPUPKI adalah mempelajari dan menyelidiki hal hal penting yang berhubungan    Dengan berbagai hal yang menyangkut pembentukan Negara Indonesia Merdeka.
·        Membahasmengenaidasarnegara.
·        Setelahsidangapertama,BPUPKImenbentuj reses selamasatubulan.
·        Membentukpanitiakecil<Panitiadelapan> yang bertugasmenampung saran-saran dan
3.Rapat
 Rapat pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda
  Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara.
 Rapat kedua berlangsung 10-17 Juli 1945 dengan tema bahasan bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran.
4.Struktur
1. KRT Radjiman Wedyodiningrat (Ketua)
2. R.P. Soeroso (Wakil Ketua)
3. Hibangase Yosio (Wakil Ketua) - orang Jepang
4. Ir. Soekarno
5. Drs. Moh. Hatta
6. Mr. Muhammad Yamin
7. Prof. Dr. Mr. Soepomo
8. KH. Wachid Hasjim
9. Abdoel Kahar Muzakir
10. Mr. A.A. Maramis
11. Abikoesno Tjokrosoejoso
12. H. Agoes Salim
13. Mr. Achmad Soebardjo
14. Prof. Dr. P.A.A. Hoesein Djajadiningrat
15. Ki Bagoes Hadikoesoemo
16. AR Baswedan
17. Soekiman
18. Abdoel Kaffar
19. R.A.A. Poerbonegoro Soemitro Kolopaking
20. KH. Ahmad Sanusi
21. KH. Abdul Halim


PPKI
1.     Dibentuk
PPKI dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 yang diketuai oleh Ir. Soekarno

2.   Tugas
a.MengesahkanUndang-UndangDasar.                                   b.MemilihdanmengangkatIr.Soekarnosebgaipresidendan Drs. M. Hattasebgaiwakil   presiden.                                c.MembentukkomiteNasionaluntukmembantutugasPresidensebelum DPR dan MPR terbentuk.
3. Rapat
A.Rapat Pertama tanggal 18 Agustus 1945
B.Rapat II tanggal 19 Agustus 1945
C.Rapat III tanggal 22 Agustus 1945
4.Struktur
1.     Ir. Soekarno (Ketua)
2.     Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
3.     Prof. Mr. Dr. Soepomo (Anggota)
4.     KRT Radjiman Wedyodiningrat (Anggota)
5.     R. P. Soeroso (Anggota)
6.     Soetardjo Kartohadikoesoemo (Anggota)
7.     Kiai Abdoel Wachid Hasjim (Anggota)
8.     Ki Bagus Hadikusumo (Anggota)
9.     Otto Iskandardinata (Anggota)
10.                        Abdoel Kadir (Anggota)
11.                        Pangeran Soerjohamidjojo (Anggota)
12.                        Pangeran Poerbojo (Anggota)
13.                        Dr. Mohammad Amir (Anggota)
14.                        Mr. Abdul Maghfar (Anggota)
15.                        Mr. Teuku Mohammad Hasan (Anggota)
16.                        Dr. GSSJ Ratulangi (Anggota)[4]
17.                        Andi Pangerang (Anggota)
18.                        A.H. Hamidan (Anggota)
19.                        I Goesti Ketoet Poedja (Anggota)
20.                        Mr. Johannes Latuharhary (Anggota)
21.                        Drs. Yap Tjwan Bing (Anggota)

Senin, 07 Mei 2012

Puisi Penyambutan Ulang Tahun Bhayangkara Ke-66

Untuk Mu Bhayangkara

karya : Irfan Ibrahim
Selama bumi indonesia berdiri
Apakah engkau tau?
Ada satu titik pen cerah
Dimana, dirinya menjadi penopang hidup
di bumi indonesia ini
                 Mungkin selama ini dirimu tak sadar
                 Bagaimana dirinya mengorbankan
                 Harta, Tahta, dan Martabatnya
                 Di indonesia ini
     Mungkin tanpa dirinya
     Kita hancur lebur
     Bagai abu tak berguna
                       Semua kesejahteraan ini
                       Karena dirinya
                       Engkau tau siapa dirinya?
                       Dialah BHAYANGKARA
        Tidak cukup 65 tahun engkau berjuang
        Lanjutkan perjuangan-Mu
        Di Usia-Mu yang ke-66
        Untuk bumi indonesia ini
                                Hidup Bhayangkaraku!!
                                Jayalah Indonesiaku!!